Kontes Desain (Spec Work) Buruk Bagi Desain
NOTE: Artikel ini cukup panjang. Sebelum berkomentar, saya harapkan Anda
membaca artikel ini terlebih dahulu. Di akhir artikel, saya juga menuliskan
beberapa link yang bisa dijadikan rujukan tambahan.
Topik Spec Work memang
cukup kontroversial. Sebagian menolak keras sementara yang lain menyambutnya
dengan gembira. Di artikel ini, saya akan menyajikan beberapa argumen kenapa Spec
Work buruk bagi desainer dan harus Anda hindari.
Apa itu Kontes Desain
atau Spec Work?
Berikut adalah skenario Spec
Work yang sering ditemukan:
1.
Perusahaan mengumumkan bahwa mereka membutuhkan logo baru. Semua desainer
diundang untuk mengirimkan logo dan yang terbaik akan dipilih sebagai pemenang
dan dibayar.
2.
Situs kompetisi desain membuka peluang bagi perusahaan untuk mengumumkan projek
yang dibutuhkannya, anggota komunitas situs akan mengirimkan mengirimkan karya
terbaiknya. Selanjutnya pihak perusahaan akan memilih entri terbaik dan
pemenangnya akan dibayar.
3.
Seseorang membutuhkan pekerja, untuk proses ini dia merekrut beberapa desainer
melalui kontes. Setiap desainer diharuskan melakukan pekerjaan tertentu secara
gratis lalu yang terbaik akan dia pilih.
4.
Dalam surat kontrak, klien memasukkan syarat yang memperbolehkannya meminta
desainer melakukan pekerjaan tambahan. Syarat tambahan ini tidak dijelaskan
secara detail dan bisa multi tafsir.
5.
Seseorang mengontak desainer dan berniat menyewanya. Namun, untuk
memastikan bahwa desainer ini bisa bekerja sesuai harapannya, dia meminta
desainer untuk melakukan sedikit pekerjaan gratis.
Faktanya, Spec Work tetap
muncul subur. Situs-situs penyelenggara kontes desain seperti 99designs dancrowdSpring tidak
pernah kekurangan klien atau desainer. Alasannya sederhana, harga murah.
Melalui kontes desain, perusahaan bisa memperoleh puluhan bahkan ratusan
alternatif logo hanya untuk $50. Padahal, pasaran logo minimal $200, harga itu
untuk satu desainer.
Desain Bukan Komoditas Tetapi Ide
Satu hal dasar yang sering dilupakan adalah desain bukan komoditas. Desain
bukan barang yang bisa begitu saja dikeluarkan. Desain sebetulnya berupa ide
dan sekali terpapar keluar, sangat rawan diduplikasi. Dalam kontes desain, kita
diminta menyerahkan ide final begitu saja. Ini resiko besar karena tidak ada
kepastian bahwa ide kita aman di tangan penyelenggara. Sering kali,
penyelenggara kontes tidak menyebutkan secara pasti apa yang akan mereka
lakukan dengan entri desain yang diterima. Dalam beberapa kasus, penyelenggara
bahkan berani mengklaim bahwa semua entri yang diterima menjadi milik mereka.
Berbeda dengan produk, Anda bisa saja
mengeluarkan produk yang akan dijual. Walaupun orang lain bisa melihatnya,
perlu waktu untuk menduplikasinya. Ide desain bisa saja dengan mudah
diduplikasi. Anda bisa meniru logo Pepsi hanya dalam 10 menit, bandingkan dengan
proses desain logo Pepsi yang menghabiskan 1 juta dollar.
Contoh Buruk Spec Work
Berikut adalah beberapa contoh buruk tentang Spec
Work:
1.
Lomba Desain Logo dan Desain Stiker UM 2010.
Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan lomba desain logo dan stiker.
Dalam ketentuannya disebutkan semua karya yang masuk (tidak harus menang)
otomatis menjadi milik panitia.
2.
Lomba Kompetisi Desain Logo Pilkada Wonosobo Indonesia
2010. Dalam ketentuan teknis disebutkan “Karya yang sudah masuk
tidak dikembalikan dan menjadi hak milik KPU Kabupaten Wonosobo.”
3.
Lomba Desain Logo Mass Rapid Transit Jakarta.
Dalam ketentuan lomba tertulis “Keputusan dewan juri adalah mutlak, dan dewan
juri berhak untuk membatalkan keseluruhan proses penjurian apabila seluruh
karya yang masuk tidak sesuai dengan yang diharapkan.” Kontes dapat dibatalkan
jika hasilnya dianggap tidak sesuai harapan, ini berarti ketidakpastian bagi
desainer.
4.
Spec Watch melaporkan salah satu kontestan logo di 99designs
menggunakan resource vektor gratis. Di crowdSpring, pemenang kontes
menggunakan resource vektor yang sama tanpa diedit sama sekali.
5.
David Airey menyebutkan penemuannya tentang desainer di bawah umur di 99designs. Padahal,
99designs mengklaim sebagai tempat berkumpulnya desainer professional dengan
harga terjangkau.
6.
Pemenang kontes logo di crowdSpring menggunakan
ikon dari iStockphoto.
Padahal, iStockpoto melarang penggunaan karyanya dalam logo. Yang membuat lebih
rumit, ikon itu tidak dibeli dari iStockphoto tapi hasilcopy dari preview-nya
dan masih mengandung trademark.
7.
Projek logo ditarik setelah memperoleh 21
karya. Projek ini dihargai $199.
Untuk info lebih lengkap tentang praktik
buruk Spec Work, Anda bisa melihatnya di twitter @specwatch.
Alasan untuk tidak
mengikuti Spec Work
Saya tegaskan sekali lagi bahwa Spec
Work tidak baik untuk bisnis desain. Berikut adalah beberapa alasan
untuk tidak mengikuti Spec Work:
1. Tidak ada Kepastian
Sukarelawan bekerja tanpa mengharapkan
imbalan. Mereka meyakini bahwa apa yang mereka lakukan adalah kebaikan. Yang
harus kita perhatikan adalah, desainer dalam kasus Spec Work bukan
sukarelawan tapi korban. Kita kembali lagi ke pertanyaan sederhana, maukah Anda
bekerja tanpa kepastian akan dibayar? Saya tidak bisa membayangkan seorangpun
yang akan menjawab ya. Coba bandingkan dengan standar kerja normal, desainer
biasanya baru akan bekerja setelah menerima 50% pembayaran di muka.
2. Banyak Persaingan
Persaingan memang bagus karena memaksa
kita untuk meningkatkan skill. Tapi ini tidak berarti kita perlu
memperberat kondisi dengan mencari persaingan yang tidak perlu. Setiap hari,
secara tidak langsung kita juga bersaing dengan desainer lain. Desainer harus
selalu mencari informasi baru, aktif di jejaring sosial, meningkatkanskill,
dan mempromosikan portfolio. Berkompetisi melalui kontes hanyalah menambah
beban yang tidak perlu.
3. Berpotensi Menurunkan Kualitas
Adanya persaingan membuat proses kerja tidak nyaman. Dalam kerjanya,
desainer tidak begitu saja lompat ke Photoshop dan mendesain. Sebelumnya
diperlukan riset untuk memperoleh hasil terbaik. Proses riset ini tidak mudah,
bisa jadi dibutuhkan waktu lama untuk memperoleh hasil yang sesuai harapan.
Bagaimana desainer bisa melakukan risetnya dengan tenang sementara tidak ada
kepastian bahwa dia akan dibayar untuk itu? Bagaimana desainer bisa bekerja
dengan tenang jika dibayangi oleh pikiran bahwa siapa pun bisa dengan mudah
merebut projeknya?
4. Berpotensi Pada Praktek Tidak Sehat
Tidak adanya kepastian dan banyaknya persaingan tidak mendukung desainer
untuk bekerja secara optimal. Kondisi ini membuat sebagian desainer mengambil
cara mudah dengan menjiplak karya lain atau menggunakan resource jadi.
Akhirnya, besar kemungkinan desain yang dihasilkannya tidaklah unik. Padahal
keunikan adalah salah satu hal yang membuat sebuah desain istimewa.
5. Menjatuhkan Pasaran
Lagi-lagi masalahnya adalah persaingan. Spec
Work sering kali menarik minat para desainer pemula yang portfolionya
tidak cukup bagus untuk menarik minat klien potensial. Desainer pemula semacam
ini sering kali menjatuhkan harga karena menyadari bahwa mereka tidak bisa
bersaing dengan harga normal. Secara umum, tindakan ini akan menjatuhkan
pasaran desain. Sayangnya, banyak pihak yang tidak menyadari bahwa desain itu
mahal. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan –harga software, investasi
pendidikan, waktu yang dihabiskan untuk mempelajari skill desain, kebutuhan
desainer– bukan sekadar proses desain di depan komputer.
Alternatif Spec Work Bagi Desainer Pemula: Bekerja Pro Bono
Spec Work sering
difavoritkan desainer pemula dengan alasan untuk mencari pengalaman dan
membangun portfolio. Desainer pemula memang lebih sulit untuk memperoleh klien.
Klien, terutama klien besar, akan memilih menghabiskan lebih banyak dana untuk
desainer handal daripada mengambil resiko dengan desainer pemula.
Contoh termudah misalnya dalam desain buku. Buku biasanya dicetak di atas
2.000 buah. Seandainya ada kesalahan desain, maka ada 2.000 buku yang gagal.
Ini biaya yang sangat besar. Jika Anda ingin diterima sebagai desainer buku,
skill InDesign dan ijazah saja dijamin tidak akan cukup. Klien pasti
menginginkan desainer yang sudah berpengalaman, yang memiliki bukti bahwa
desainnya sukses dicetak.
Jika Anda di posisi desainer tadi, maka cara terbaik adalah dengan bekerja
pro bono. Pro bono maksudnya bekerja gratis dengan tujuan mulia. Dalam kasus
desainer buku, Anda bisa mencari LSM non-profit lokal yang ingin menerbitkan
buku dan menawarkan jasa desain secara gratis. Lewat proyek ini, Anda akan
memperoleh pengalaman dan sekaligus membangun portfolio. Siapa tahu, LSM ini
bisa jadi akan merekomendasikan Anda pada rekannya yang lain. Jika terjadi, ada
point tambahan yang Anda peroleh, membangun jaringan.
Pekerjaan Pro Bono yang paling
mengesankan bagi saya adalah mendesain buku. Saat ini, semua buku saya diElex Media
Komputindo didesain sendiri. Elex tidak membayar desain saya,
namun saya memperoleh pengalaman yang jauh lebih besar. Semua keahlian InDesign
yang saya pelajari dicetak dalam lebih dari 8.000 buku! Saya bereksperimen
dengan berbagai jenis desain dan tidak mengeluarkan sedikit pun biaya cetak.
Dengan harga per buku minimal Rp. 80.000, saya memperoleh kepercayaan mengelola
projek senilai lebih dari 640 juta!
Kerugian Bagi
Perusahaan yang Menjalankan Spec Work
Perusahaan seharusnya menghindari kontes desain. Kontes desain sering kali
menarik minat desainer pemula yang kualitasnya masih diragukan. Perusahaan
seharusnya memiliki kontrol penuh terhadap hasil yang akan dia peroleh, caranya
dengan menyewa desainer professional. Desainer professional bisa dilihat dari
kualitas portfolionya. Desainer professional jelas memiliki skill dan
pengalaman lebih luas. Sesuai namanya, mereka bekerja secara professional.
Mereka akan mampu menggabungkan filosofi perusahaan ke dalam desainnya.
Dengan melakukan kontes desain, perusahaan melepaskan kontrol terhadap
kualitas desainer dan desain yang diperoleh. Perusahaan tidak bisa memilih logo
yang baik hanya dari satu gambar saja. Perusahaan harus melihat hasil karya
lain desainer dari portfolionya untuk memastikan kualitas desain. Bagaimana jika
di kemudian hari ada perubahan konsep? Bagaimana jika perusahaan berkembang ke
sektor lain. Sanggupkah desainer pemenang mengadaptasi itu semua?
Pilihan paling logis adalah menggunakan jasa desainer professional. Memang
tidak murah, namun kualitasnya pasti jauh lebih meyakinkan. Bagaimana dengan
perusahaan kecil yang tidak memiliki cukup budget untuk menyewa desainer
handal? Solusinya adalah dengan langsung mencari desainer yang bisa bekerja
sesuai dengan budget. Perhatikan portfolio-nya, jika dirasa sanggup memberikan
hasil yang memuaskan maka sewa secara langsung. Dengan cara ini, perusahaan
bisa secara langsung memberikan masukan pada desainer dan mengawasi proses
desain secara keseluruhan. Saya yakin masukan ini lebih baik daripada sekadar
beberapa paragraf di dalam penjelasan kontes.
Menjalankan Kontes
Desain Tanpa Spec Work
Perlu ditegaskan bahwa saya tidak dalam
posisi menolak sama sekali kontes desain. Kontes desain tidak selamanya
terkategorikan Spec Work. No!Spec membahas beberapa kriteria yang
menjadikan sebuah kontes desain terkategorikan Spec Work.
1.
Apakah desainer dibayar setara dengan proses kerja normal di bawah kontrak?
2.
Apakah desainer dibayar setara dengan keahliannya?
3.
Apakah semua file dan lisensinya dikembalikan sesuai dengan persetujuan
desainer, terutama bagi yang kalah?
Jika jawaban untuk semua pertanyaan di
atas adalah tidak, maka kontes itu terkategorikan Spec Work dan
saya sarankan Anda menghindarinya.
Kesimpulan
Jika Anda desainer pemula, saran terbaik
saya adalah mulailah dengan membangun jaringan. Jika Anda memiliki desain
berkualitas tinggi, sumbangkan saja ke situs besar. Situs desain semacam Psdtuts+, NaldzGraphics,
danWeGraphics akan
senang jika menerima desain berkualitas apalagi gratis. Walaupun tidak dibayar,
Anda akan terekspos ke hadapan ribuan pembacanya. Sebagian di antaranya, bisa
jadi merupakan klien potensial.
Jangan dulu berharap menerima dollar.
Segala sesuatu ada waktu dan tahapannya. Langkah pertama bagi desainer pemula
adalah meningkatkan kualitas, networking, dan membangun citra (branding).
Jika Anda sudah dikenal sebagai desainer berkualitas, pasti mereka akan
mendatangi Anda.
Referensi
Berikut adalah beberapa referensi dari
para pendukung dan penolak Spec Work:
Penolak Spec Work
Pendukung Spec Work
Giliran Anda berbicara
Anda sudah membaca argumen saya di atas,
sekarang giliran Anda untuk berpendapat. Bagaimana menurut Anda tentang Spec
Work?